Linamasa.com – Tulang adalah jaringan penyokong tubuh. Sebagian besar kasus kanker tulang disebabkan karena kanker yang menyebar dari jaringan yang lain. Misalnya saja berawal dari kanker paru-paru, kanker prostat, ataupun juga juga kanker payudara.
Penyebaran kanker ke jaringan lain ini disebut dengan kanker metastatik. Jika dilihat dibawah mikroskop, sel kanker pada tulang akan diketahui dari mana dia menyebar karena bentuknya menyerupai sel kanker di jaringan tempat asalnya.
Misalnya jika seseorang memiliki kanker paru-paru yang menyebar ke tulang. Sel kanker pada tulang akan tampak dan memiliki sifat sebagaimana sel kanker paru-paru.
Jadi, sekalipun kanker menyerang tulang, tetapi karena masih bersifat sebagaimana kanker paru-paru, maka treatment dan obat yang diberikan juga menyerupai treatment dan penanganan kanker paru-paru. Kanker tulang dapat tumbuh pada tubuh siapapun, mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Resiko mengidap kanker ini lebih besar apabila ada riwayat keluarga yang menderita kanker tulang. Selain itu orang-orang yang memiliki riwayat keturunan tumor retina mata juga berpotensi lebih besar menderita kanker ini.
Potensi-potensi dasar tersebut akan semakin berpengaruh apabila didukung oleh keberadaan faktor eksternal yang mendorong berkembangnya sel-sel kanker di tulang.
Faktor eksternal yang memicu tumbuhnya kanker tulang adalah radiasi. Ekspose sinar radiasi berlebih terhadap tulang memicu berkembangnya sel kanker pada tulang.
Pada dosis rendah, sinar-X tidak membahayakan tulang, tetapi pada dosis yang tinggi dapat memicu berkembangnya sel kanker. Sebagai contoh, terapi radiasi banyak dilakukan sebagai treatment terhadap beberapa penyakit kanker, tetapi penyinaran ini dapat memicu tumbuhnya sel kanker di tulang pada sekitar area yang disinari.
Ekspos terhadap bahan-bahan radioaktif juga beresiko menyebabkan kanker ini. Seperti radium dan strontium, yang dapat melekat pada tulang sehingga menyebabkan kanker. Kanker tulang juga dilaporkan terjadi pada beberapa pasien yang mengalami transplantasi sumsum tulang.
Tidak seperti kanker payudara yang dapat dideteksi sejak dini. Hingga kini belum ditemukan metode untuk deteksi dini kanker tulang yang dapat dilakukan di rumah. Deteksi kanker tulang dilakukan oleh dokter menggunakan sinar-X ataupun melalui analisa sampel sel menggunakan mikroskop di laboratorium yang dikenal dengan biopsy.
Beberapa metode yang berkembang di bidang kedokteran juga dapat digunakan, seperti penggunaan CT scan dan yang lainnya. Karena belum ditemukan cara deteksi dini kanker tulang yang sederhana, cara terbaik yang dapat dilakukan sekarang adalah dengan memperhatikan munculnya gejala dari penyakit ini.
Gejala Kanker Tulang
Sakit
Rasa sakit pada tulang menjadi salah satu gejala kanker tulang. Rasa sakit ini tidak konstan. Biasanya semakin terasa di malam hari dan pada saat tulang tersebut digunakan untuk bergerak.
Pembengkakan
Pembengkakan pada area yang dirasa sakit akan terjadi pada beberapa pekan berikutnya.
Tulang patah atau retak
Kanker tulang akan melemahkan kemampuan tulang, sehingga tulangnya mudah patah atau retak. Kondisi ini semakin menyebabkan rasa sakit semakin bertambah parah.
Selain gejala-gejala tersebut, kanker tulang juga menyebabkan beberapa masalah lain seperti yang terjadi pada kanker lainnya, yaitu penurunan berat badan dan tubuh mudah merasa letih dan lemas.
Pola hidup sehat merupakan hal utama yang harus dilakukan untuk mencegah kanker tulang ataupun jenis kanker yang lainnya. Mulai cerdas menentukan makanan yang dikonsumsi.
Karena apa yang kita makan, cepat atau lebih cepat lagi akan memberikan dampak terhadap kesehatan kita. Selain itu, olahraga secara teratur turut berperan aktif meningkatkan kesehatan kita. Sehat secara fisik, dan juga sehat secara mental.
Demikianlah tadi ulasan kita mengenai gejala kanker tulang. Semoga dapat menambah wawasan kita dalam menjaga dan memperhatikan kesehatan tulang kita. Salam sehat selalu!