Berikut ini gejala-gejala anak cacingan yang perlu diketahui oleh orang tua.
Kesehatan anak merupakan hal yang paling penting bagi setiap orang tua.
Salah satu masalah kesehatan yang sering dialami anak, khususnya di usia balita hingga sekolah dasar, adalah cacingan.
Kondisi ini biasanya terjadi karena kebersihan yang kurang terjaga, misalnya kebiasaan bermain di tanah, tidak mencuci tangan sebelum makan, atau mengonsumsi makanan yang kurang higienis.
Meski terlihat sepele, cacingan dapat memengaruhi tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua mengetahui apa saja gejala anak cacingan agar bisa segera ditangani.
1. Nafsu Makan Menurun
Gejala yang paling umum pada anak cacingan adalah menurunnya nafsu makan. Anak sering kali menolak makanan, merasa cepat kenyang, atau bahkan sama sekali tidak mau makan. Kondisi ini terjadi karena cacing yang ada di dalam usus menyerap nutrisi dari makanan yang seharusnya diserap oleh tubuh anak. Akibatnya, anak tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup.
2. Berat Badan Sulit Naik
Karena nutrisi banyak diserap cacing, anak yang cacingan biasanya sulit mengalami kenaikan berat badan. Walaupun porsi makan cukup, berat badan cenderung stagnan bahkan bisa turun. Kondisi ini dapat memengaruhi tumbuh kembang anak secara keseluruhan.
3. Perut Buncit
Perut buncit sering kali menjadi tanda khas cacingan. Anak terlihat kurus dengan perut menonjol, terutama di bagian bawah. Hal ini disebabkan adanya cacing yang menumpuk di usus dan mengganggu sistem pencernaan.
4. Rasa Gatal di Anus
Salah satu gejala spesifik cacingan adalah anak sering mengeluh gatal di sekitar anus, terutama pada malam hari. Hal ini terjadi karena beberapa jenis cacing, seperti cacing kremi, keluar dari anus untuk bertelur di malam hari sehingga menimbulkan rasa gatal.
5. Mudah Lelah dan Lesu
Anak yang cacingan sering tampak lemas dan kurang bersemangat. Hal ini disebabkan kurangnya penyerapan nutrisi, terutama zat besi, sehingga bisa memicu anemia. Anak menjadi pucat, mudah mengantuk, dan kesulitan berkonsentrasi saat belajar.
6. Nyeri Perut dan Mual
Selain gatal di anus, anak cacingan juga sering mengeluh sakit perut, mual, atau bahkan muntah. Gejala ini biasanya muncul karena adanya iritasi pada saluran pencernaan akibat cacing. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat membuat anak semakin enggan makan.
7. Gangguan Tidur
Karena rasa gatal pada malam hari, anak yang cacingan cenderung sering terbangun dan mengalami tidur tidak nyenyak. Akibatnya, keesokan harinya anak menjadi mudah rewel, sulit fokus, dan cepat lelah.
8. Batuk Berkepanjangan
Beberapa jenis cacing, seperti cacing gelang, dapat berpindah ke organ lain termasuk paru-paru. Kondisi ini bisa menyebabkan anak mengalami batuk yang tidak kunjung sembuh meski sudah diobati dengan obat biasa.
Pentingnya Deteksi Dini
Gejala-gejala anak cacingan sering kali mirip dengan penyakit lain sehingga kadang diabaikan. Padahal, jika dibiarkan terlalu lama, cacingan dapat menyebabkan masalah serius seperti anemia, gizi buruk, hingga gangguan perkembangan otak dan kecerdasan anak. Oleh sebab itu, deteksi dini sangatlah penting.
Cara Pencegahan
Selain mengenali gejala anak cacingan, orang tua juga harus tahu langkah pencegahannya. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:
Membiasakan anak mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah bermain.
Menjaga kebersihan kuku agar tidak ada kotoran yang masuk ke mulut.
Mengajarkan anak untuk tidak jajan sembarangan di tempat yang kurang higienis.
Memastikan anak selalu memakai alas kaki saat bermain di luar rumah.
Memberikan obat cacing secara rutin setiap 6 bulan sekali sesuai anjuran dokter atau program pemerintah.
Cacingan pada anak bukanlah hal sepele. Gejala anak cacingan seperti nafsu makan menurun, perut buncit, berat badan sulit naik, gatal di anus, hingga anak tampak lesu perlu menjadi perhatian serius.
Dengan deteksi dini dan pencegahan yang tepat, orang tua dapat melindungi anak dari risiko cacingan yang bisa menghambat tumbuh kembang mereka.
Kunci utamanya adalah menjaga kebersihan, pola makan sehat, serta pemeriksaan kesehatan secara rutin.